Minggu, 23 Oktober 2011

Blok TV

Blok TV

System televisi berwarna menggunakan tiga sinyal untuk bekerja secara sempurna, tiga sinyal tersebut adalah :
  • Sinyal pembawa suara (FM)
  • Sinyal pembawa gambar (AM)
  • Sinyal luminan (gelap-terang), sinkronisasi dan sinyal krominan (pembawa warna)
Secara umum sinyal-sinyal tersebut dikenal sebagai Sinyal Audio, Sinyal Video Luminan (gelap-terang) dan sinyal Video Krominan (warna), dan berkat ketiga sinyal tersebut memungkinkan kita dapat melihat gambar berwarna dan mendengar suara.
Ketiga sinyal tersebut diproses oleh rangkaian yang berbeda, dimana masing-masing rangkaian dikelompokkan berdasarkan fungsinya, namun saat ini kebanyakan televisi sudah menggunakan rangkaian-rangkaian yang di kemas dalam sebuah IC / Chip tunggal sehingga hampir tidak dapat di identifikasi lagi mana bagian-bagianya kecuali kita memiliki skematik televisi bersangkutan atau lembar data dari Chip / IC yang digunakan.
Selain memproses ketiga sinyal diatas, pesawat televisi juga memiliki rangkaian-rangkaian defleksi vetikal dan horisontal yang berguna untuk menghasilkan raster pada tabung gambar, dan - meskipun bukan bagian utama dari sebuah pesawat penerima televisi - blok rangkaian kontrol beserta remote-controlnya juga termasuk rangkaian sangat penting pada televisi generasi sekarang.
Disini (secara bertahap) dibahas masing-masing fungsi dari blok-blok pesawat televisi berwarna dimana setiap blok akan dibahas secara mendalam dan detail, selain itu di ahir pembahasan setiap blok akan di tunjukkan gejala yang timbul jika pada blok yang bersangkutan terjadi kerusakan sehingga akan memudahkan dalam proses perbaikan.
Dibawah ini ditunjukkan diagram blok dari pesawat penerima televisi PAL. Untuk menuju ke pembahasan selanjutnya anda bisa meng-klik tepat diatas gambar setiap-bloknya atau gunakan menu disamping atau link dibawah gambar.
 


Tuner
Penguat RF, Mixer, Osilator Lokal
Rangkaian Suara
Detektor 5.5Mhz, Penguat IF Suara, Detektor FM, Penguat Suara
Rangkaian Gambar
Penguat IF Gambar, Detektor Video, AFT, AGC, Penguat Video, Delay Line
Rangkaian Reproduksi Warna
Penguat Band-Pass, Elemen tunda 1H, Rangkaian Penambah-Pengurang, Rangkaian switching fasa 180, Penguat burs, Oscillator 4.43Mhz, Penguat U-V, Demodulator
Rangkaian Sinkronisasi
Pemisah Pulsa Sinkronisasi, Rangkaian pulsa vertikal, Rangkaian Pulsa Horisontal, Yoke Defleksi
Flyback Transformer
Travo Flyback
Tabung CRT
Tipe Delta, Tipe In-Line, Tipe In-Line Trinitron
Rangkaian Power Supply
Penyearah, Regulator

Tuner

Tuner, atau Penala berfungsi untuk memilih kanal / stasiun dengan cara merubah gelombang radio yang diterima antena menjadi signal IF (Intermediate Frequency). Didalam Tuner terdapat 3 rangkaian utama, yaitu : (1) Penguat frekuensi tinggi / Penguat RF (RF Amplifier), (2) Pencampur (Mixer) dan (3) Osilator lokal (Local Oscillator).
Penguat Frekuensi Radio (Penguat RF)
Penguat frekuensi tinggi, seperti namanya, berguna untuk menguatkan sinyal frekuensi radio yang diterima oleh antena. Penguat RF ini harus memiliki karakteristik penguatan yang merata pada seluruh bidang frekuensi dan memiliki perbedaan penguatan antar kanal yang sekecil mungkin. Karena rasio S/N (perbandingan sinyal terhadap noise) ditentukan oleh penguat RF ini, maka penguat RF harus memiliki penguatan (gain) yang cukup besar, tetapi juga harus tetap menghasilkan distorsi yang kecil jika ternyata gelombang yang diterima sudah cukup besar, untuk itulah maka ditambahkan rangkaian kontrol penguatan otomatis (AGC / Automatic Gain Control) yang diumpan-balik kan pada rangkaian RF ini.
Pencampur (Mixer)
Fungsi mixer adalah mencampur gelombang radio yang diterima antena yang telah dikuatkan oleh Penguat RF dengan keluaran osilator lokal sehingga diperoleh signal IF (intermediate frequency) yang merupakan selisih dari kedua frekuensi yang dicampur tersebut. Frekuensi pembawa sinyal yang dikeluarkan rangkaian mixer ini adalah dibuat tetap sebesar 38,9 Mhz yang merupakan frekuensi pembawa gambar yang didalamnya juga terdapat sinyal singkronisasi dan frekuensi sebesar 33,4 Mhz yang merupakan frekuensi pembawa suara.
Osilator Lokal (Local Oscillator)
Fungsi osilator lokal adalah membangkitkan frekuensi yang nantinya dicampur dengan frekuensi yang diterima antena sehingga didapat frekuensi IF, frekuensi osilator lokal dapat diubah-ubah sesuai dengan kanal / saluran yang dipilih.Osilator lokal harus sangat stabil, karena jika osilator lokal mudah tergeser maka gambar dan suara tidak dapat direproduksi dengan sempurna. Untuk mendapatkan ke-stabilan ini maka ditambahkan rangkaian kontrol AFT (Automatic Frequency Tuning) atau AFC (Automatic Frequency Control) yang berguna untuk mendeteksi penggeseran frekuensi pembawa sinya IF gambar yang kemudian di umpan-balikkan ke osilator lokal, sehingga osilator lokal di-stabilkan oleh tegangan umpan-balik tersebut (tegangan AFT / AFC)
Kaki-kaki Pada Tuner (Pin-pin pada tuner)
Pada beberapa type, tuner memiliki kaki lebih dari 15 pin, namun beberapa yang lain hanya memiliki 5 pin saja, banyak sedikitnya pin tergantung seberapa komplek rangkaian pada tuner tersebut, karena ada beberapa tuner yang sudah digabungkan dengan penguat IF nya dalam satu blok, sehingga kaki-kaki dari tuner tersebut menjadi banyak. Secara umum tuner memiliki kaki dengan fungsi IF, B+, AGC, AFT, VT dan pemilih BAND. Berdasarkan fungsi kaki ini, khususnya kaki-kaki pengontrol pemilih Band dan tegangan tuning (tala) tuner dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu : (1) Tuner Analog, (2) Tuner Semi Digital, dan (3) Tuner Digital. Perbedaan mendasar dari tuner dengan sistem pengontrolan analog terhadap tuner dengan sistem pengontrolan digital adalah : Pada tuner dengan sistem pengontrolan digital, fungsi VT dan pemilih BAND di proses didalam tuner sehingga pin VT, VL, VH, dan VU yang ada pada tuner analog digantikan dengan pin SCL, SDA dan tegangan supply 33 Volt, Sedangkan untuk tuner dengan sistem pengontrolan semi digital, hanya pin pemilihan Band saja diproses didalam tuner, sehingga pin yang semula VL, VH, dan VU digantikan dengan pin B1 dan B2.
Tabel Fungsi Pin / Kaki Pada Tuner
Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki (pin) pada tuner dengan sistem pengontrol Analog
Nama Kaki
Nama lain
Fungsi
Keterangan
IF   Keluaran IF  
BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type-nya
AFC AFT Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis, berguna menjaga kestabilan frekuensi Tegangan berubah saat frekuensi tergeser
BL VHL, VL Memilih BAND VHF Low (48 - 82 Mhz) atau Kanal 2 - 6 0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif
BH VH Memilih BAND VHF High (175 - 224 Mhz) atau Kanal 7 - 13 0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif
BU VU Memilih BAND UHF High (471 - 855 Mhz) atau Kanal 14 - 83 0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif
AGC   Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis (AGC) Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal kuat tegangan turun
BT VT Masukan tegangan pengontrol frekuensi tuning (Voltage Tuning) 0 - 33 Volt
Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki (pin) pada tuner dengan sistem pengontrol Semi Digital
Nama Kaki
Nama lain
Fungsi
Keterangan
IF   Keluaran IF  
BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type-nya
AFC AFT Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis, berguna menjaga kestabilan frekuensi Tegangan berubah saat frekuensi tergeser
B1 V1 Memilih BAND VHF Low, VHF High, UHF 0 VHF Low 1 VHF High 1 UHF
B2 V2 Memilih BAND VHF Low, VHF High, UHF 1 0 1
AGC   Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis (AGC) Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal kuat tegangan turun
BT VT Masukan tegangan pengontrol frekuensi tuning (Voltage Tuning) 0 - 33 Volt
* 0 = 0 Volt, 1 = Setara tegangan Vcc
Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki (pin) pada tuner dengan sistem pengontrol Digital
Nama Kaki
Nama lain
Fungsi
Keterangan
IF   Keluaran IF  
BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type nya
AFC AFT Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis, berguna menjaga kestabilan frekuensi Tegangan berubah saat frekuensi tergeser
SCL   Serial Clock 5 Volt
SDA   Serial Data 5 Volt
AGC   Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis (Automatic Gain Control) Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal kuat tegangan turun
BT VT Suplay tegangan frekuensi tuning 33 Volt
Dibawah ini adalah tabel susunan kaki Tuner yang ada dipasaran

Type / Model
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
2-3-1
AGC
BT
 
B2
B1
BM
 
 
 
 
IF
6-1
AGC
BT
BU
BH
BL
BM
 
 
 
 
IF
JCH5912EV-B
AGC
BT
BU
BH
BL
BM
AFC
 
 
 
IF
JCH5912EV-B
AGC
BT
NC
B2
B1
BM
AFC
GND
NC
GND
IF
7-1, 113-118
BU
BT
BH
AGC
BL
AFC
BM
 
IF
 
 
FSDA05T-3
AGC
AS
SCL
SDA
NC
BP
BT
NC
NC
NC
IF

Beberapa Model / Type Tuner yang sering digunakan Televisi
113-118, 113-198A, 113-198C , 113-202 , 113-202A , 113-202B , 113-202C , 113-202K , 113-202N , 113-202P , 113-202T , 113-241 , 113-241A , 113-241C , 113-244Z , 115-V-0125AQ , 1-464-756-11 , 1-464-756-21 , 1-465-371-11 , 1-465-371-12 , 1AV4F1BAM0010 , 1AV4F1BAM0140 , 1AV4F1BAM0160 , 1AV4F1BAM0161 , 1AV4F1BAM0190 , 1AV4F1BAM0210 , 1AV4F1BAM0211 , 1AV4F1BAM0213 , 1AV4F1BAM0242 , 1AV4F1BAM0243 , 1AV4F1BAM0244 , 1AV4F1BAM0246 , 1AV4F1BAM0270 , 1AV4F1BAM0280 , 6700PFPL05A , 6700VNF004E , 6700VNF004H , 6700VNF009V , 6700VNF010B , 6700VNF010C , 6700VNF010D , 6700VPF003B , 6700VPF003D , 6700VPF005D , 6700VPF009D , 6700VPF009L , 6700VPF009V , 6700VPF009Z , 6700VPV002A , 6700VPV002A , 8-598-039-01 , 8-598-039-02 , 8-598-047-00 , 8-598-047-01 , 8-598-047-20 , 8-598-047-40 , 8-598-047-41 , 8-598-254-00 , 8-598-254-10 , 8-598-254-20 , 8-598-254-50 , 8-598-269-00 , 8-598-339-00 , 8-598-339-00 , 8-598-339-10 , 8-598-339-10 , 8-598-339-20 , 8-598-339-20 , 8-598-339-30 , 8-598-339-30 , 8-598-340-00 , 8-598-340-10 , 8-598-340-20 , 8-598-341-00 , 8-598-426-00 , BTF-WA401 , CHR7C707B , DCF8719 , DCF8724 , DT5-BF18D , DT5-NF20D , DT5-NF20F , DT9-NF07D , DT9-NF10D , DT9-NF10F , DT9-NF20D , EC926X2 , EC931X3 , EL463 , EL811 , EL811LX1 , EL813 , EL921 , EL921L2 , ELA11L1 , ENV56878G2 , ENV56897G3 , ENV-568B2G3 , ENV568D4G3 , ENV568D4G3 , ENV568H3G3 , ENV568L1G3 , ENV568L1G3 , ENV568N0G3 , ENV56D01G3 , ENV56D02G3 , ENV56D15G3 , ENV56D18G3 , ENV56D20G3 , ENV56D35G3 , ENV56D44G3 , ENV56D71G3 , ENV59D06G3 , ENV59D36F2 , ENV59D58G3 , ENV59D58G3 , ENV59D68F1 , ENV59D82G3 , ENV59D99G3 , ENV59DL4G3 , ET-3D1-EW , EWT-5V3K2-E01W , FI1216 , FI1246 , FI1256 , KS-H-104EA , LED PLUG , MTM-4045 , MTP-MM-4015 , QAU0168-002 , SKW-142 , SKW-151 , ST5HD84 , ST5HD970 , ST5HZ64 , ST5UF51 , ST5UF770 , ST5UF78S , ST5UF83A , ST5UZ68 , ST6HD64 , ST6UF66 , ST6UF78 , TCMU30111PTT , TCPN4782PA16A , TDF-3M3S , TDQ-38 , TDQ-3-CATV , TECC0949PG35A , TECC0949PL35A , TECC0949VG28A , TECC0949VG28A , TECC0949VG28B , TECC0949VG29A , TECC0949VG29B , TECC0949VG33A , TECC0949VG33B , TECC0985VD28A , TECC1040PG26B , TECC1040PG26B , TECC1040PG26C , TECC1040PG26E , TECC1040PG30M , TECC1040PG31A , TECC1040PG32A , TECC1040PG32T , TECC1040PG36A , TECC1070PG21B , TECC1070PG26A , TECC1070PG26B , TECC1070PG31A , TECC1070PG32A , TECC1070PK22A , TECC1080PK21B , TECC1080PK25A , TECC1080PK25B , TECC1880PA08A , TECC1880PA08C , TECC1880PA08C , TECC1880PA09A , TECC1880PA09C , TECC1880PA21A , TECC1880PA21B , TECC1880PA21D , TECC1880PA21K , TECC1880PK21B , TECC1880PK25A , TECC1880PK25B , TECC1880PK25D , TECC1970PG26A , TECC1980PA21A , TECC1980PK25A , TECC1980PK25D , TECC1980VA15A , TECC2949PG28A , TECC2949PG28B , TECC2949VG28A , TECC2989VA14B , TECC2989VA15A , TECC2989VA15B , TECC2989VA24A , TECC2989VD28A , TECC2989VD28B , TELH9-226C , TELH9-313A , TELH9-930A , TEMIC 3400 , TEMIC 3402 , TEMIC 5000 , TEMIC 5002PH5 , TU8NSM01F , TUNER 2900 , TUNER EC411 , TUP1105 , TUSH8-C90B , TUSH8-C90E , TUSH8C90F , TUSH8-C90H , TVCH-3103B , TVSH6UZFF , UV1315 , UV1316 , UV1355 , UV915 , UV916 , UV917 , VTSA7UK50 , VTSH6JF65 , VTSH6UF65 , VTSH6UF78 , VTSH6UZ60 , VTSH6UZ61-P , VTSH6UZ62P , VTSH6UZ64 , VTSH6UZ78 , VTSH6UZFC , VTSH7UF56 , VTSH7USZFD , VTSH7USZFD1 , VTSH7UZ50 , VTSH7UZ50 , VTSH7UZ51 , VTSH7UZ59 , VTSH7UZ64 , VTSH7UZ64 , VTSH7UZ68 , VTSH7UZ73 , VTSH7UZFD1 , VTSR7UD52 , VTSR7UF56 , VTSR7UF67A , VTSR7UZ50 , VTSS6USEFH , VTSS6USZF , VTSS6USZF , VTSS6USZF7 , VTSS6USZFE , VTSS7USZF1 , VTSS7USZFC , VTSS7UZF1, Dll
Kesalahan yang sering ditemui pada Tuner
Dibawah ini adalah gejala yang sering ditemui pada televisi yang dapat menunjukkan bahwa tuner kemungkinan dalam kondisi rusak, tetapi gejala-gejala tersebut harus dibarengi dengan proses pengukuran tegangan masukan pada kaki-kaki tuner dan sinyal masukan dari antena. Jika hasil pengukuran tegangan masukan dan sinyal masukan dari antena dalam kondisi normal, tetapi tetap muncul gejala-gejala seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini, maka blok tuner bisa dipastikan dalam kondisi rusak.
Gejala
Hasil Pengukuran
Kemungkinan Kerusakan pada
Penerimaan sinyal lemah (noise) Tegangan AGC normal, Sinyal antena kuat Penguat RF
Tidak dapat menerima siaran sama sekali Tegangan VT, AGC, pemilih band normal Penguat RF, Mixer, Osilator lokal
Tidak dapat menerima siaran pada salah satu band Tegangan pemilih band normal Osilator lokal
Frekuensi bergeser Tegangan VT normal, AFT normal Osilator lokal
Sebelum melakukan penggantian blok tuner, coba lakukan penyolderan ulang pada setiap solderan komponen dalam tuner yang kemungkinan solderannya terjadi keretakan setelah lama digunakan, sebab sering kali tuner kembali normal setelah dilakukan penyolderan ulang, solderan yang mengalami keretakan disebabkan oleh suhu dalam tuner yang meningkat saat tuner bekerja, suhu yang tinggi tersebut menyebabkan timah solder meleleh, sehingga solderannya menjadi retak.
 

1 komentar:

  1. mas bisa minta kontaknya ? ane mau tanya2 lebih nih tentang tuner televisi, bwt bahan PA ane hehhe nuhun ya mas :)

    BalasHapus